Senin, 28 Maret 2011

Walikah? atau malah wali kejam yang sensitif?



Waduh, kejam sekali yah judul note saya kali ini "walikah? atau malah wali kejam yang sensitif?"
jadi begini cerita lengkapnya...

Sore tadi, tertanggal 28 maret hari senin, sekitar pukul 17.13 WIB di sebuah kopayu tua jurusan Cirebon - Indramayu. Saat itu kondisi kopayau yang saya tumpangi cukup tua dan penuh akan penumpang, untungnya saya masih kebagian kursi paling belakang dekat dengan pintu belakang.

di sekitar MTsN plered, naiklah seorang bapakbapak, taksiran saya, umur beliau baru sekitar 29-32 tahun, mengenakan baju putih panjang lusuh dan celana pendek yang berwarna biru lusuh juga.

saya tidak mengira kalu beliau adalah seorang pemberani yang tiba-tiba, "Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, langsung sajah yah, yang saya hormati, bapak-ibu penumpang dan pak supir juga pak kondektur, saya disini dengan tnapa malu dan terang-terangan meminta beberapa belas kasihan untuk sesupa nasi. saya adalah korban pamong praja kota Jakarta yang kejam, saya dibuang dari Jakarta di stasiun Cirebon. mohon seikhlasnya. wassalaualaikum"

lha? udah batin saya, biasanya kalo di kopayau itu, kalo gak nyanyi pake gitar ya baca beberapa penggal ayat Alquran, lha ini??

kemudian, beliau pun mengedarkan tangannya ke seluruh penjuru dengan harapan mendapat beberapa rupiah, namun alangkah na'as nya beliau hanya mendapatkan sebatang rokok.

beliau nampak sedikit kecewa dan berdiri beberapa orang di dekat saya.
nampak muka suram dari wajahnya

singkat cerita,
beliau ingin meminjam korek guna untuk menyulut batang rokok yang di dapat, namun malang, kami semua tidak ada yang membawa koerk.
untungnya, ada bapak-bapak yang menyodorkan korek dari arah samping kanan saya (tadinya bapak-bapak ini mengatuk dan tidak memperhatikan sekitar), namun anehnya, sang bapak-bapak yang saya sebut sebagi pemberani tadi malah menolak korek tersebut dan meremas batang rokok satu-satunya itu.

sang bapak yang menyodorkan pun secara spontan, "wong edan.. ditawri kok ra gelem.."

singkat cerita
beberapa meter sebelum perempatan palimanan, sang bapak-bapak nan pemberani tadi dengan gagahnya bilang, "mati kabeh,,,, MATI KABEH, MODAR KABEH, kopayu jurusan TegalGubug NYLUNGSEBB< penumpang MODAR kabe..." begitulah kata-kata kasarnya, dan beberapa kalimengucapkan itu, beliau turun, karena mobil melambat di perempatan lamer palimanan.


singkat cerita, sampainya mobil kami sebelum perempatan Arjawinangun, mobil kopayu yang kami tumpangi berjalan sedikit oleng dan mogok,
"Aduh, jangan-jangn.." fikir saya langsung ke bapak-bapak pemberani tadi,

dan, mobil kopayu kami pun memarkirkan diri di pom bensin dekat perempatan arjawinangun, ternyata mesin kering dan perlu air bergalon-galon

dan beberapa saat kemudian normal lagi dan saya pun bisa sampai rumah dengan selamat. Alhamdullillah...

saya selalu percaya, bahwa doa yang jelek dan bersifat mencelakakan orang lain, apalagi orang banyak, Allah dengan bijak tidak mengabulkannya
dan
jikalau kita merasa di dzolimi, sangat bijak untuk berdoa agar kita tidak sampai di dzolimi lagi dan meminta agar kehidupan kita dibaikkan oleh yang maha bijak dan maha segalanya.

*saya masih belum bisa mendramatisir keadaan, jadi maaf jika tulisan saya sangat membosankan
*terima kaish bagi yang bersedia membacanya

Sabtu, 26 Maret 2011

Turkiye dan Logo Profil Pribadi






Sore ini, sabtu 26 Maret 2011 pukul 08.14pm di kamer kediaman rumah kami di Jalan Ki Bagus Rangin N0.81, saya masih saja terpaku disebuah layar mini netbook saya, yah, menonton sebuah mahakarya besar, tepatnya, sebuah negara yang menurut saya sangat cantik dan tiada duanya, selain mempunyai bangunan-bangunan peninggalan sejarah yang sangat megah dan agung, juga sangat unik karena berada di antara dua benua: Afrika dan Eropa. Yah, itulah negara turkiye, kalau tidak salah informasi, negara tersebut berada di posisi 17 dalam penghasilan perkapita.

Sebelumnya, saya meminta maaf, karena ahir-ahir ini, otak saya sangat payah dalam pemilihan kata-kata yang tepat.

Yah, saya sangat menykai Turkiye, sila kunjungi Youtube dan ketik "Turkiye" karena saya lupa mengkopi kode-kode dari tayangan yang telah saya tonton itu, tapi yang pasti, saya mengetiknya "the beauty of turkiye" dan saya mendapat sebuah video yang berdurasi 9 menitan yang di dalamnya meerangkan Turkiye sekarang dan mis-persepsi yang biasa di bayangkan oleh orang-orang.

Di sini saya memetuk bahwa, tak baik komen sebelum paham objek yang dimintai untuk berkomentar.

Selanjutnya, di dunia jejaring Facebook dan Twitter saya sedang bingung untuk memutuskan gambar mana yang mesti saya jadikan sebagai logo profil pribadi saya. Bersama teman saya, Bani Ainurramdlan kami bersama-sama mendisain sebuah logo yang mana gabungan antara Yahoo!Answer, Twitter dan Facebook, yah itulah tempat nyaman kami buat berlama-lama kalau sedang online, berikut saya tampilkan gambar logonya. mohon komennya, yah!

Oh, yah, selama saya mencari-cari video yang tepat menggambarkan Turkiye untuk koleksi saya, saya menemukan beberapa video musik yang lumayan bagus, sila kunjungi Youtube dan ketik "Arabic Song Ya Ana Ya Anta - Muhmmad Hamaki" menurut saya lagunya lucu dan lumayan banget buat didengar, karena komposisi musik, gerakan sang penyanyi dan lyric nya PAS!

Kemudian juga saya menemukan sebuah video yang menggelikan, sila ke youtube dan ketik "Askin-Yarim" menurut saya, sangat lucu, karena sang penyanyi terlihat sangat sopan, sedankan penari sebelahnya sangat enerjik dan ... menyegarkan. hehehe

Nampaknya cukup sekian dulu pot kali ini, jelas banget di poto-poto logo profil pamer akun twitter banget

Terimakasih
Have a nice weekend

Jumat, 18 Maret 2011

Réflexions et critiques: Harms of Bodybuilding

sebenarnya berawal dari ketemu di sebuah gruop face book dan tukeran alamat blog, yah saya nemu blog ini yang menurut saya lumayan bagus juga untuk dijadikan sebagai referensi bacaan, sebenarnya blog ini dalam bahasa perancis, saya menggunakan google chrome sebagai bantuan translator unutk memahami maksud tiap kata dari blognya.

mari menjaga tubuh kita untuk tetap sehat, bugar, fit, dan tak melupakan kesehatan mental kita juga.

salam sehat

and enjoy this blog

Réflexions et critiques: Harms of Bodybuilding: "I am writing this post to show you that it doesn’t mean you are a bodybuilder that you are necessary fit.What is fitness to me: it is a life..."

Rabu, 16 Maret 2011

temanku berIQ tinggi yang gagal (?)

Saya posting catatan ini saat berada dalam angkutan umum.
Semalaman saya di curhati oleh dua orang teman saya.
Yang satu perempuan dan yang lainnya adalah lawan jenisnya.
Sang laki-laki adalah salah satu teman baik saya, dia mempunyai kemampuan lebih dari rata-rata, sedangkan yang perempuan berIQ superior.
Mereka berteman sejak 1 SMA.

Singkat kata, teman perempuan saya tadi merasa aneh dengan teks terahir yang dia terima dari teman lelaki saya itu, isi pesan tersebut kurang lebih menyatakan permohonan maaf dan ucapan selamat tinggal.

Jeng,jeng, jeeng.
Kontras dong, teman perempuan saya terkaget-kaget, "what was going on?". Dia meminta bantuan saya untuk mencari tahu mengenai keberadaan dia dimana dan apa yg sebenarnya terjadi.

Saya menyanggupi. Saya melacak teman lelaki saya itu melalui fb, twitter, dan hp. Dan TIDAK BISA DIHUBUNGI

Saya semakin penasaran dengan apa yang terjadi

Saya menghubungi pacarnya, dan baru dapat kabar subuh tadi, kamis (17/3)

Dan subuh tadi juga semua kejelasan muncul,

"oh, itu tho yang terjadi.." batin saya.

Memang benar IQ Aint everything
*cerita ini masih sangat blur, i'll tell you later

*to be continued..

cirebon dari atas attaqwa square lt.13






here are my pics taken from 13th floor in attaqwa square, Cirebon, West Java, Indonesia!

must be nice if saw by your eyes-self

jika kamu melihat laut, maka itu adalah poto cirebon dari arah timur

jika melihat titik kecil dari jauh sana, maka itu adalah hotel Apita, yang katanya paling tinggi se-Cirebon

dan..
hah?
poto saya lupa tek masukin, entah apa yang terjadi, tapi kok cuma bisa masukin 5 poto yah?
hmmm, ya sudah..
maka tak rugi bagi anda untuk mengunjungi Cirebon, dan lihat apa saja yantg bisa kau lihat dari tower masjid attaqwa

keren kan?

oh yah,, ini gamabar-gambar yang saya ambil dengan kamera handphone nokia 2700classic
maka
besar kemungikana jika anda menggunakan kamera bagus, maka hasilnyapun pasti lebih bagus

salam damai buat kita semua.

Menulis itu sangat sulit, jangan coba-coba!


Menulis itu sangat sulit, jangan coba-coba!

Kenapa?

Karena memang lebih mudah membaca daripada menulis.

Apa saja yang menyebabkan menulis itu susah?

Pengalaman saya, menulis itu sangat susah, karena: harus memilah-milah kata yang tepat, atur pola aktf-pasif dalam kalimat, milih gaya tulisannya (serius, santai, dll) memperkirakan apakah koheren anatara paragraph satu dengan lainya, dan sebagainya.

Dan benar adalah menulis itu yah mengedit tulisan itu sendiri, huff

Bagaimana bisa menulis itu sangat sulit, dan jangan coba-coba?

Yah, dipastikan memang kegiatan menulis itu susah dilakukan bagi yang tidak biasa dan tidak benar-benar ingin menulis, jadi pasti sering frustasinya. Dan banyak banget yang mengaku suka nulis tapi gak pernah nulis, itu kenapa? Karena menulis memang bikin frustasi, pegel-pegel nulis, eh banyak yang salah dan kudu di-edit sana-sini, dan bukannya semakin baik malah tambah kurang disana-sini. Duh, daripada nulis yang susah begitu, mending baca saja, yah? *membujuk

Kapan itu Menulis itu sangat sulit, dan jangan coba-coba?

Saat menjadi penulis pemula itu sangat sulit untuk menulis, ide sih iya udah banyak banget, namun kaya ngluarin air dalam plastik bening terikat kuat, ditekan-tekan tuh sangat sulit dan biki frustasi, jadi jangan coba-coba bercita-cita menjadi penulis kalo memang gak siap frustasi di perjuangan awal, toh membaca lebih aman *smile

Dimana letak Menulis itu sangat sulit, jangan coba-coba? Saat di perjuangan awal dan saat memutuskan menjadi penulis itu sangat sulit untuk diwujudkan, jadi tidak untuk dicoba

Siapa itu Menulis itu sangat sulit, jangan coba-coba? Mereka yang pemula dan gak siap sepenuhnya jadi penulis, jadi jangan coba-coba yah, tho membaca juga jarang, kalo lagi terpaksa banget ajah *smile

Namun

Saya sendiri, Muhammad Najmudin seorang yang bercita-cita menjadi penulis, ya at least sekedar sumbang ide dalam tulisan atau katakanlah curhat dalam tulisan, memang benar adanya nememui kesulitan dalam menulis, dimulai dari mencari kata yang pas, memutuskan memakai kalimat aktif atau pasif, menggunakan gaya tulisan serius atau lebay-alay, menggunakan gaya tulisan akrab atau sekedar satu arah, dan berbagai kendala lainya.

Maka saya sangat setuju dan mengakui bahwa Menulis itu sangat sulit, jangan coba-coba untuk memulainya. Namun, saya tidak peduli akan hal itu, masa bodoh dengan jargon tadi, yang penting saya mau berusaha dan menghasilkan karya. Baik tidaknya karya saya, urusan nanti, yang penting menulis.

Mari menulis

*tulisan ini telah naik baca-edit dari dan oleh saya beberapa puluh kali, dan ahirnya saya post kan ke blog ini. Silakan tinggalkan komentar

Saya Bukan Pemalas


Saya Bukan Pemalas

Pertama kali saya membaca, “Saya Bukan Pemalas” mendadak darah saya deras mengalir dan detak jantung saya bertambah cepat. Yang jelas, saya mendadak sangat positive, berfikir positive. Jika bertanya dari mana saya mendapatkan kalimat tersebut? Saya mendapatkannya dari blog teman saya.

Teman saya yang bernama lengkap Faris Azhar yang sekarang tercatat sebagai mahasiswa teknik di ITS Surabaya mengirimi pesan ke saya bahwa saya harus aktif menulis di blog lagi karena dia telah memfolllow saya. Kemudian saya cek dan ternyata benar, dan secara ajaib mata saya tertuju pada sebuah kalimat di ID google dia, “Saya Bukan Pemalas” atau malah kata-katanya bukan seperti itu yah? Yang jelas mengarah ke sana lah.

Memang benar adanya bahwa sebuah kalimat mampu mengubah kondisi mood seseorang, apalagi jika dibaca secara berkala dan rutin. Dan dalam kasus ini saya juga benar-benar merasakannya. Sejak membaca mantra tersebut saya langsung membayangkan jadwal dan tugas-tugas yang harus saya kerjakan plus tenggat waktu yang harus dipatuhi.

Maka, saya mengajak semua pembaca, saudara kerabat untuk mencamkan baik-baik mantra ini, “SAYA BUKAN PEMALAS” dan semangat yang mengalir dalam diri anda.

Atau jika masih belum berhasil, saat anda berkenalan dengan orang-orang baru, kenalkan diri anda dengan percaya diri, secara tambahkan “…. Dan Saya Bukan Pemalas”

Tulislah mantra tersebut dibawah basmalah (jika anda muslim) di awal setia buku anda, baik bon hutang, buku pelajaran, buku bacaan atau bahkan diary kesayangan anda. Tulislah mantra tersebut di dinding kamar anda dengan font yang sangat besar dan rasakan perubahannya.

Jika anda banyak tugas, lelah, putus asa, atau sekedar merasa terlalu lama untuk duduk melamun, maka ingatlah kalimat, “Saya Bukan Pemalas!”

Kenapa harus kaliamat “Saya Bukan Pemalas!” ?

Karena, menurut saya, kalimat, “ingat target” atau “deadline target A, B, C, …” itu hanya sebagai pengingat, bukan penyemangat, dan jika kita sedang cape, malah membaca kalimat tadi hanya membuat kiata merasa tertekan, tebebani dan mungkin tidak total yah.

Bagaimana dengan kalimat “plan A, B, C, ...” ? Boleh, sangat baik. Namun, bagi saya yang memang mempunyai sifat dasar pemalas akan selalu menunda-nunda untuk mewujudkan plan yang telah saya rancang rapi, jadi menurut saya memang kalimat “Saya Bukan Pemalas!” bukan sebatas kalimat berpola subjek-predikat namun memang sebuah mantra menuju kegairah hidup nan menggelora, bersemnagat dan positive.

Benar adanya, saya bukan pemalas.

Saya rajin, tidak malas, dan begitupula dengan anda.

maaf, ya mas, saya sudah bisa mencari makan sendiri


Saya ingin membagi pengalaman dalam mengabil gambar ini, gambar ini saya ambil di pekan pertama bulan maret 2011. Saya ambil saat saya di dalam kopayu, perjalanan menuju kampus. Kejadiannya sekitar pukul 12.45 WIB.

Awalnya saya mengira anak tersebut akan atau malah telah pentas disebuah ajang pentas seni atau lomba antar SD, namun, nampaknya saya keliru, karena beberapa kursi di depan, Nampak sepasang (yang nampaknya pasutri) juga mengenalan baju pentas.

Kopayu yang saya tumpangi saat itu sedikit penuh, namun sampai ahirnya surut juga di daerah pasar minggu, Palimanan.

Wah, pikiran iseng saya muncul nih buat nanya-nanya dan ngorek info dari dia. Saya ingin tahu siapa namanya dan ada apa dengan kostumnya. Namun, “De, abis pentas dimana?”, saya tanya. *melesat jauh dari draft pertanyaan saya begitu pula dengan pertanyaan-pertanyaan selanjutnya.

Kemudian dia menjelaskan bahwa dia berangkat dari rumah sekitar pukul 6 pagi dengan pakaian pentasnya. Saya terkaget saat dia menjelaskan bahwa yang duduk di depan sana bukanlah orang tua dia, melainkan sepupu-sepupunnya (om dan tantenya), mereka pentas di daerah Jatibarang Indramayu dari pukul 7 sampai denagn 11 pagi.

Dia berusia 10 tahun dan meninggalkan sekolah saat masih kelas 5 SD. Ibunya mendapatkan makan dengan menjadi buruh cuci baju di daerah terminal Harjamukti Cirebon. Perihal ayahnya dia hanya senyum-senyum. Dan semenjak pertanyaan mengenai ayahnya, tiap kali saya tanya (apapun) dia hanya tersenyum. *duh salah nanya.

Bukan, bukan maksud saya akan mendramatisir kondisi dia sekarang, sistem pendidkan Indonesia, atau sisitem pemerintah yang menjadikan dia begitu dan atau mengenai takdir. Bukan, bukan itu semua.

Saya tidak merasa miris denagn kondisi, katakanlah saya gak punya hati. Namun, kenapa saya harus miris? Dia yang menjalan saja happy-happy saja kok. Lha pendidikannya? *Ah urusan dia, orang tuanya dan Tuhan lah.

Saya melihat fenomena ini malah merasa kasihan dengan diri sendiri. Nah lho?. Jelas lah kasihan, dia yang masih berusia setengah dari umur saya, sudah dengan bangga menyatakan, “maaf, ya mas, saya sudah bisa mencari makan sendiri!”

Nah saya? *Ah, gampang, Mu. Tuh meja makan dekat, cari makan sendiri yah.

Bagaimana dengan Anda?