Rabu, 28 September 2011

mengenal lebih dekat sang pembaharu Martin Luther



pagi ini, Kamis 29 September saya berangkat dari rumah menuju kampus sekitar pukul 06:49am. selama di perjalanan saya membaca 1 bab sub judul dari buku Dunia Shopie samapi halaman 338 dan saya menemukan tokoh pembeharu kristen yang sangat brilliant, setidaknya menurut saya.


penasaran ingin tahu lebih dekat sang tokoh, ahirnya saya mengetik kata Martin di hape idola saya, dan waw, pandangan beliau sangat keren.


klik disini> untuk mengetahui Martin Luther di Wikipedia





berikut beberapa peninggalan dan pandangan Martin Luther:
1. menerjemahkan alkitab ke dalam bahasa jerman
2. menganggap bahwa praktek penebusan dosa melalui induglasi tidak sesuai ajaran alkitab
3. mengajak kembali kepada alkitab yang sebenarnya
4. bahwa penyucian dosa tidak ada kaitannya dengan greja
5. semua ornag kembali suci asalkan mau bertobat dan mengakui dosanya
6. alkitab perlu dijangkau oleh semua kalangan ( sehingga alkitab diterjemahkannya dari bahasa yunani ke dalam bahasa jerman

lebih lengkap klik disini> tentang Martin Luther.

selamat membaca

have a nice day

Selasa, 27 September 2011

Pelangi Melbourne

saya membeli buku Pelangi Melbourne sekitar 2 pekan yang lau dari waktu mengepos posting ini. dan samapi sekarang belum saya khatamkan juga. mungkin mood baca shttp://www.blogger.com/img/blank.gifaya sedang menurun atau karena gaya bahasa novelnya yang sedang-sedang saja atau malah datar?

terus terang saya belum kelar membacanya, masih sekitar halaman 300an. dari awal, saya merasa sedikit aneh dengan tokoh wanita asal korea yang ada di buku tersebut, saya merasa benar-benar aneh, sehingga menyebabkan saya membacanya dengan kurang bersemangat. ya aneh, dari penyampaian penulis, nampak bahwa gadis tadi terlalu "hijau" dari segi akademis, atau malah sang tokoh sentral si Zaki yang terlalu mengeksplor saat ditanya oleh gadis tadi? entahlah. silakan baca dan komen sendiri atau bisa dibeli disini



sang penulis, di Wikipedia Zuhairi Misrawi

dan memang setelah saya lihat di sebuah situs panduan pembaca, buku tersebut mendapatka point kurang dari 3.5 rasio 1-5 bintang, bisa dilihat disini

sebenarnya buku ini lumayan bagus, terlebih memberikan tips-tips menarik bagaimana mendapatkan nilai IELTS yang tinggi.

buku-buku lain yang pernah saya baca atau masuk dalam list tunggu baca saya akan saya publikasikan dikemudian hari.

selamat membaca

Beberapa Tokoh yang Saya Kenal

satu semester lalu saat saya benar-benar jenuh dengan dunia buku, malah saya semakin bergairah utuk membaca, kenapa? karena saya ingin tahu, sampai sebosen apa sih membaca dan kenapa membosankan.

dan keisengan saya berlanjut untuk melihat-milah buku yang ada di perpustakaan 400 kota Cirebon, yang berlokasi di dekat kampus 3 saya di jl. brigjen darsono by pass kota Cirebon.



seingat saya saat itu saya meminjam 3 buah buku: 1. On being muslim today, 2. lupa judulnya, pokoknya tentang culture shock akibat perkawinan antar bangsa dan neghttp://www.blogger.com/img/blank.gifara dan yang terahir atau no.3 adalah tentang khazanah islam, yang disoroti saat itu adalah tentang sifat kikir dalam dunia islam di arab tempo dulu.


Farid Esack on wikipedia


saya sedikit menyukai tentang kosep yang di kemukan oleh Farid Esack dalam bukunya yang berjudul On being muslim today, konsepnya mengena banget, saya lupa detail dan halamannya karena bukunya sudah dikembalikan.

yang saya sukai dari pandangannya yaitu tentang toleransi beragama, pola kehidupan multikultur yang damai dan pandangannya yang mengatakan bahwa sebenarnya para praktisi aga atau katakanlah orang-orang yang mengamalkan agamanya masih hanya sebatas pada komunitas tertentu, kaum elit.

lebih lengkap baca bukunya:) tapi saya suka

Minggu, 11 September 2011

Kosong

Malam itu mendekati tengah malam, dan saya belum tidur. Belum mengantuk juga dan bisa jadi disebabkan karena siangnya saya tidur sekitar 2 jam an. Malam itu seperti malam-malam yang lainnya, tiada yang special.

Saya secara tiba-tiba merasa bahwa masa muda saya sangat berwarna coklat alias biasa-biasa saja. Malah dikatakan dibawah biasa. Well, mungkin saya perlu sedikit membeberkan sedikit riwayat hidup saya.

Saya lahir dari keluarga santri, ayah saya menjadi ustad di mushola keluarga kami dan ibu saya seorang petani. Ayah saya meninggal saat saya kelas 5 SD dan setelah lulus SD saya dipesantrenkan di daerah Babakan Ciwaringin Cirebon sampai pertengahan tahun 2009.

Maksud saya memberekan tersebut, saya ingin mengetahui pula siapa saya dan pola hidup yang saya jalani selama. Selama saya di pesantren saya juga mengikuti sekolah MTs dan MA yang keduanya berstatus negri dan sekarang saya kuliah di Unswagati Cirebon mengambil Pend. B. Inggris.

Menghabiskan waktu 6 tahun berteman dengan teman-teman pesantren, membuat saya sedikit bermasalah dalam bergaul saat kuliah, jujur saja, terkadang saya merasa tidak cocok dengan seseorang yang menyebabkan saya merasa tidak perlu berlebihan berteman dengannya. Saya tidak ada fikiran untuk mengubah diri saya agar bisa seperti dia dan bergabung dengan komunitasnya. Tidak, saya merasa saya sudah menjadi saya dan tinggal mencari orang-orang yang cocok, pas dan tepat.

Memang hidup ya banyak yang kita sukai dan menyukai kita, pun banyak yang tidak kita sukai dan tidak menyukai kita. Itu fitrah, namun untuk masalah mengubah diri untuk menjadi orang lain, saya menyatakan belum siap. Perlu ada dorongan yang lebih untuk menjadi orang lain tersebut.

Lebih lanjut saya berfikir bahwa, jumlah manusia itu mendekati angka 7 milyar jadi saya tidak perlu merasa kesepian jika pada suatu masa saya harus benar-benar menjalani hidup sendirian, karena saat mandipun kita menginginkan sendiri, bukan? Ya kecuali mungkin jika anda pengantin baru.

Teman Lama

Suatu siang saya mendapatkan psan singkat dai teman saya yang berisi curhatan bahwa selama setahun dia kuliah di luar kota, dia belum juga mendapatkan teman untuk saling meloyalkan diri dan dia juga memberitahu saya bahwa dia sedang berada di tempat teman lamanya. Dia merasa terlalu saying pada kehidupan lamanya dan merasa terjebak dalam kehidupan lamanya.

Saya sedikit miris dan sedih membacanya. Saya mengetahui sedikit banyak tentang dia dan lantas saya berkaca pada diri sendiri. Oh tidak, saya pun demikian. Yah saya tak jauh berbeda dengan teman saya tersebut, malahan bisa dikatakan saya lebih buruk. Teman saya kuliah di luar kota dan saya tetap bergumul di kota sendiri. Bisa dilihat perbedaan pertama: tempat.

Hal lain: mobilitas, dia sering bercerita tentang betapa dia harus membutuhkan ini-itu, harus ini-itu, harus berbuat ini-itu untuk kegiatan kampusnya. Haha. Saya miris, saya di sini tidak bergabung di orgnisasi manapun. Dan banyak hal lain yang jika dibandingkan hanya akan membuat saya terlihat sangat jauh dibawah teman saya tersebut.

Tidak, saya tidak boleh terpaku untuk memikirkan perbedaan masalah tempat kuliah dan mobiltas kami yang sangat berbeda, namun saya jadi berfikir pula, lantas apa?
Entahlah, saya jadi semakin merasa tidak enak untuk memikirkan hal ini, membuat saya mengingat kata-kata bijak dari suatu program motivasi di televisi swasta nasional, bahwa banyak yang mengharapakan kehidupannya baik disuatu hari, namun tak sadar ia telah menidurkan semangatnya untuk menyegarakan diri membangun kehidupan baik yang dicita-citakannya. Maka segerlah memulai untuk membaikkan kehidupan anda.

Mengingat hal itu saya jadi malu dan saya pun merespon sms teman saya tersebut denagan hal-hal, yang semoga saja, mampu membuatnya bersemangat lagi dan tidak perlu membuat konsep buruk tentang dirinya.