Senin, 30 Januari 2012

Upara Bendera

Senin pagi saya berangkat ke kampus dari rumah sekitar pukul 07:30an
Saya melewati beberapa sekolah dasar
Pemandangna yang dilihat adalah: upacara bendera

Sekitar 5 sekolah dasar yang saya temui sepanjang jalan sedang mengadakan sekolah dasar

Huhuhy
Sebagai mahasiswa, tentu tidak ada nata kuliah upara dan atau olahraga senam bersama
Wah jadi kangern dengan kegiatan tersebut

Bermandilan cahaya mentarai pagi
Membaca pancasila
Dan mendenger serta menyanyikan lagu wajib nasional

Dan puncaknya adalah menarikan bendera tercinta: bendera merah putih, bendera NKRI

Gogogoog
Nasional banget yah saya! Padahal yang bener dirindukan adalah mengobrol ini itu selama pembina upacara menyampaikan pesan

Hohoh
Wah tiba tiba jadi kangen MAN Ciwaringin dan MTsN Ciwaringin

Dan pastinya temen temen didalamnya dan sejuta kegiatan dan cerita yang tidak mungkin diubah dan diulang

Minggu, 29 Januari 2012

Namu Says

Minggu, 29 Januari 2012


Duduk di kursi ruang multimedia MAN Ciwaringin
Jenis kegiatan: Menunggu Kepala Madrasah

Sembari duduk tengak tengok kanan kiri dan memflashback saat saat sekolah dulu

Namu Says:
Memori atau ingatan sesuatu biasanya cukup lama nagkring di fikiran kita. Terlebih jika kita melibatkan perasaan atas kejadian kejadian yang terlewat


Waalaaaa,

Gak pantes banget tuh jadi quote haha
Yang penting nulis lah, lumayan: membunuh ngantuk dan jenuh

Sabtu, 28 Januari 2012

The City of Amber

Bosan menunggu sesuatu dan mumpung gada temen yang kudu diajak mengobrol, mending posting di blog. Lumayan gede gedein trafik.

Saya ingat saat menonton pilm The City of Amber, entah siapa saja yang menjadi aktor dan aktris, yang pasti ceritanya menarik.

Sebenarnya sangat membosankan pada awalnya, monoton dan lain sebaginya
Namun, saat ditonton bareng dan dibahas secara iseng dengan teman lainnya seru juga.

Film tersebut mwnceritakan bagaimana pola hidup dibawah tanah sana yang sangat berbeda, terlebih sudah hampir 8 generasi dilahirkan di kota tersebut
Hidup mereka tergantung pada generator yang sangat besar untuk menerangi seluruh pelosok kota.
Yang saya miris, mereka tidak bisa bercita cita karena pembagian tugas hidup diundi melalui undian, macam arisan saja.

Pokoknya lucu dan, bagi kami yang suka membahas hal sepele tentnag kehidupan, sangat menarik karena kita diajak berpetualang untuk menemukan dunia yang sebenarnya.

Happy weekend everyone

Bosan dengan Segala Kemudahan

Terkadang jengah juga saat semua yang kita inginkan tersedia secra mudah di hadapan mata.


Dulu
Saya suka baca, dan sangat sering ke toko buku. Baik sekedar nebeng baca. Beberapa bab sampai berburu buku cetakan yang cukup lama yang dijual setengah harga. Dan lumayan sering juga pergi ke toko buku bekas untuk melihat lihat buku dan majalah lama yang dijual, bahkan lumayan sering beli buku KW (gak yakin kalau disebut buku bajakan).

Namun
Sejak diberitahu oleh dosen tentang situs penyedia buku gratis macam library(dot)nu saya jadi jarang ke toko buku dan setelah diingat ingat, terahir ke toko buku enam bulan yang lalu dari posting entry ini. Wah lama yah?

Segalanya memang serba lebih mudah, lihat buku buku dunia yang lagi hot dibaca oleh warga dunia serta melihat komentarnya cukup klik goodreads(dot)com saja. Lalu ke libray(dot)nu untuk mengunduhnya dan diprin untuk dinikmati.

Yup
Dunia perbukuanku berubah menjadi lebih mudah sekarang
Dan beberapa waktu ini sedikit jengah dan merindukan masa masa nebeng di toko buku untuk sekedar tertawa tawa kecil menikmati buku milik toko tersebut.

Selamat membaca, kawan..

Menulis Semudah Berbicara

Namu Says:
Teman saya, Faris Azhar, pernah menulis dalam blognya: " jika membaca ibarat mendengar, maka menulis semudah kita berbicara"

Saya beberapa waktu terdiam membaca kata kata tadi, sangat rasional memang
Maka, mari menulis
Karena menulis itu semudah berbicara



Di lain hari,
Saya dan salah satu teman saya, Bani Ramdlan mengobrol dan tak sengaja menguti kalimat Faris Azhar tersebut. Namun reaksinya tidak begitu setuju
" Benar adanya kalimatmu tadi, walau kita punya dua telinga, kita lebih suka berkicau dalaripada peduli dengan mendengarkan" jelasnya.

Deg!
Nah lho? Benarkah menulis perlu perasan, macam rasa peduli ?

Entahlah, namun yang ingin saya lakukan adalah latian berbicara macam anak 12 bulan yang bosan harus terus mendengar selama lebih dari 320 hari.

Namun, boleh juga sih, mari kita buktikan bahwa menulis itu semudah kita memprosuksi kata melalui lisan.

Boy Girl Band, Pendapatmu?

Musim banget nih Boy dan Girl Band di Tv
Bahkan ada audisinya segala
Dan tak tanggung tanggung ada stasiun Tv Nasional Swasta yang menjanjikan menjadikan Bintnag Asia dari scouting talent event yang bakal diadakan?

Pendapat saya tentnag fenomena ini:
Saya menyambut baik, bhakan bersyukur, dalam artian berterimah kasih pada stasiun stasiun tv yang telah memberikan wadah terhadapa kreativitas anak bangsa. Ya meski tidak dipungkiri banyak yang berpendapat ini hanya sekedar euforia anget anget tahi kucing saja, tapi tak apalah.

Warga negara, terutama remaja itu penting mempunyai mimpi, meski bagi sebagian orang itu tidak mungkin dan underestimate terhadap impiannya, tapi tak apa. Yang penting berani mimpi dulu, kalau sudah punya mimpi pasti mau berjuang dan akan mendapatkan hasil dikemuadian hari. Baik atau buruk hasilnya tak jadi masalah. Yang penting telah bermimpi dan berkeringat untuk berjuang membangun mimpinya.

Dan selebihnya bisa dibaca, remaja remaja kita yang telah terbiasa bermimpi dan berusaha pasti secara ototmatis mulai menyeleksi satu persatu mimpinya, apakah baik dan bagus untuk masa depanny atau harus berahir sebagai impian yang tertulis diatas kertas saja.

Fenomena boy dan girl band telah saya komentari.

Apa pendapat anda?

Cinta Cenat Cenut 2

Iseng banget ada tivi nganggur dan muter sinetron Cinta Cenat Cenut dua di Transtv
Katanya sih lagi pada rame bola, double red on battle
Tapi yambuh tuh, hanya ada si SM*SH di depan layar kaca.

Eh, itu fluency banget si Dj Will di sinetron remaja tersebut

Bahasa yang dipake dalam sinetron ini, eh sinetron apa mini drama sih sebutannya? Ya pokoknya si CCC 2 keren, dalam artian gamapng ditebak bahwa target penontonnya pasti remaja SMP SMA soalnya ya, kalau anak kuliahan rada aneh, at least on my opinion yaaa

Kalau dibanding bandingin, drama remaja macam gini kok beda sangat ya ma pabrikan hollywood, bandingkan saja dengan cerita Gossip Girl atau Beverly Hill
Beda sangat

Benar benar beda
Ya pastinya emang beda budaya dari si pembuat tayangan tersebut dan target penonton yang ingin direbut.
Tapi ya secara quality saya lebih recommend ke drama remaja pabrikan luar. Lebih cerdas, masuk akal dan nurut saya lebih bertanggung jawab gaya perbincangan tayangan pabrikan luar itu.

Pilihan menonton tayangan pilihan anda

Mari jadi penonton bijak



*hohohoh gaya banget ya gaya saya, hahahah*

Let's Create Our Own Life Maps

My speaking class has everybody in the class to take part in speaking contest in the class, not really contest actually. We just need to perform in front of the class to persuade thing, I meant we have to deliver persuasive speech in the front of the class.

So that I search to find out interesting stuff to be shared with the class
My time schedule was so messy in that time I thought I need something like map but to discover a whole thing of my life. So I find this pretty cool article from the internet

Please read. I bet you won't be regret at all
Happy reading:

Breakfast in bed, flowers and a dinner out… perfect gifts from your loved one. But you as Mom need one more --a gift from yourself, a chance to look at your life, your dreams and make sure you are going in the right direction.

Soccer, dance, playing Barbies, vacuuming, cleaning, washing, cooking, shopping, paying bills, reading, working, doctor appointments... It is no wonder that moms sometimes lose a sense of self. We are doing, but are we being? Moms may sense something is missing, but if asked what it is or what they actually want, they really don't know.

At some point, many moms go through what I did a few years ago. I found myself in tears. I loved my family, my life, my home and my friends, but something was missing. I was missing me--my sense of self. I decided to take a look at my life and realized I needed a road map. Instead of looking at where I was going, I had put my journey on hold until later. It was time to include my journey in the family map.

I set a goal; something to do for me. Through the process of setting this one goal, I started a ball rolling. One goal led to another. And with the goals, I found myself. I am more balanced and guess what, so is my family.

 

Creating your Life Map

A road map for life has three main components. Dreams represent your destination. The activities are comprised of all the different options you have to reach the destination --different roads, different forms of travel, different resting areas, and different scenery along the way. Finally, goals are your itinerary--the final decisions about how to travel, which road to take, where to stop along the way, how long to take, where to stay, and what to see.

Dreams, activities and goals are integral components of your life map. Without dreams, we don't have a reason to start. They provide the inspiration and the excitement, but as you know, you can't just do a dream. You have to figure out all the activities that can be done to reach that destination. You then need to take these activities and turn them into small, specific and achievable goals. As you accomplish these goals, step by step, you are that much closer to your dream. The following steps will guide you in creating your life map.

 


Dreams - Destination


Write down at least fifty things you dream of doing. These could be things you wished for as a child or things you wish for now. Big dreams, small dreams, realistic, or unrealistic. Don't pre-judge them, just write them all down.


Take three minutes and write down all the things you would do if you found out that something would happen to you in one year. (Don't worry about details; just focus on your dreams.)


Compare the lists. What did you put in the second list? These are the things that are really important to you.


Pick, from both lists, five dreams on which you would like to focus. You can do most everything you want in life, but you can't do everything all at once.

 


Activities - Directions

Record the different activities or actions you can take to achieve each dream. Again, don't pre-judge the activities, just write down everything you think of. The more you come up with, the more opportunities you will come across. For example if your dream is to become financially free, some possible activities are to save money, invest, get a part-time job, get a better job, cut out one latte a day, take lunch to work, trade childcare, walk to places, take local trips, etc.

 


Goals - Itinerary

Goal-setting is creating the actual map using your listed dreams and activities.

 

1. Goals must have dates (e.g., I will complete my education by the time my son is six).

2. Goals must be specific (e.g., I will start walking and lifting weights every week to get fit).

3. Goals must be possible. If you have never skated, you likely won't become a gold medalist, but you could set a goal to learn to figure skate.

4. Goals are incremental. You need long-term, short-term, weekly and daily goals.

5. You must write down your goals and commit to them. A great idea is to do this activity with a friend and share your goals, thus creating a stronger commitment.

 

I personally have achieved every goal to which I have written and committed.

Starting with at least one dream, use the guidelines above and set your goals. Add your other dreams to complete the map. You now have your road map; you need to use it. Refer to it daily so that you don't get lost. Make changes as necessary. Add new goals as you achieve others.

 

Change of Plans

Just as when traveling with a road map, following your life map isn't static. When traveling you may run into detours, closed roads, or have forgotten something and have to go back while following your life map. You may decide that you would like to spend more time at one of the stops along the way. You may realize you don't even like the destination when you get there. Your life map may raise similar issues. You may run into challenges along the way. You may have to adjust your course and re-do sections or goals. You definitely need to evaluate your plans along the way, but you will get much closer to your destination if you have a map than without one!

You will be amazed at the success you will find from doing this activity. By becoming aware of your dreams you start to see opportunities all around that will lead to them. Things you had thought were impossible will occur. Re-evaluate your life map annually. Your dreams change, your life changes, opportunities change, your children grow and have different needs, and the journey changes -- but make sure you always have the map to follow. Remember, you need to take care of yourself so you can take better care of others

Pengenalan Program Namu Says

Sempat terlintas beberapa menit yang lalu untuk memosting kalimat kalimat pendek, baik itu merupakan kutipan dari tokoh terkenal atau sekedar kesimpulan atas suatu kejadian yang saya simpulkan.
Oh yah, terkadar saya lupa nama dari tokoh yang kata katanya di kutip, jadi mohon maklum nanti.

So, untuk postingan Namu Says pertama:
" Bijaklah dalam menilai perkataan dan perbuatan, karena kita tak tahu apa yang sebenarnya dia niatkan dihatinya"

Kata kata tersebut saya temukan di timeline saya di twitter saat heboh isu tentang ajaran ajaran sesat beberapa waktu lalu.

Pengakuan

Berdiam beberapa saat
Dan ahirnya secara mantap saya berkesimpulan bahwa: Saya butuh pengakuan!

Ya, saya butuh pengakuan
Butuh diakui keberadaannya!

Yep, jangan salah sangka dulu
Dalam hal ini adalah dalam dunia kepenulisan di blog
Benar kata teman, kalau pengen beneran terjun ke dalam blog, kita harus pantengin blog, saling follow blog dan jangan cuma ajang curhat saja melainkan bisnis atau semacamnya.
Itu memang konsep yang bagus,
Namun buruknya saya belum mengaplikasikannya.


Pernah saya berfikir bahwa menulis blog itu macam ngomong dengan tembok
Gak bakal ada reaksi apa apa lah
Dan, gak mungkin interaktif
Tapi, tanggapan fikiran tersebut bisa kalah sewaktu waktu

Saya merasa blog itu penting, tak peduli ada yang baca atau tidak, yang penting saya punya blog. Dan yang lebih penting, itu gratis dan bisa diakses kapanpun.

Jadi, bisa untuk nolstagia dan bisa dijadikan referensi rekam psikologis dalam diri saya.

Pengakuan


*tiba tiba saya tidak menemukan kata kata lagi untuk ditulis*

Selamat bermimpi dan berjuang untuk mencapailah

Dan
Pasti anda akan menuai pengakuan betapa hebatnya anda di kemudian hari


Salam

Sayakah Sangat Miskin Waktu?

Blog saya: Catatan Namu
Sebenarnya ini adalah blog kedua
Tidak penting membahas ini blog keberapa

Saya sedikit terenyuh melihat deskripsi blog saya: sekedar catatan dan jika sempat ya saya tulis.
Sebenarnya sangat sempurna!
Pembelaan yang sangat sempurna!

Kenapa jarang ngeblog? Jawabnya ya, belum sempat!
Hahaha
Memang alasan gampang dibuat buat

Lantas kemana sajakah saya selama ini? Miskin waktukah saya? Sampai blog menjadi usang dan bisa saja segera terlupakan, jangankan oleh pembaca, saya sendiri saja lupa!

Pembaca?
Eh emang ada yang membaca blog saya yah?

Wah, nampaknya itu bisa juga dijadikan alasan selanjutnya: ngapai ngeblog? Gada yang baca ini, boro boro dapet feedback kalau readernya ajah gada.
Yup, itu pula yang, mungkin, membuat saya semakin betah membuat note di facebook, posting status di facebook dan berkicau di twitland.

Hahaha
Lagi lagi pembelaan untuk tidak ngeblog!

Well, hello Muhamad Najmudin, apa tujuan anda ngeblog? Dan apakah sudah tercapai?


Meet me on twitter @mohnazz

Boardcast Blacberry

Sore itu, saat sedang asyik berselonjoran di depan tv
Tiba tiba saja kedip biru dan merah menyala dari celah kecil smartphone saya.

Sedikit enggan ku buka, oh ada BM rupanya
Sering mendapat pesan ini tapi jarang saya baca sampai full
Merasa punya waktu senggang, ahirnya saya baca samapi ahir

Dan
Paragraf ahir benar benar memikat saya

Berikut BM secara lengkapnya:


Dalai Lama diwawancara,  Leonardo Boff, tokoh Teologi Pembebasan Amerika Latin.
Pertanyaannya :
agama apa yg terbaik ? Dalai Lama menjawab sambil tersenyum, menatapku secara langsung, yang mengejutkanku, krn menyadari maksud jahat di balik pertanyaanku.
 
Beliau jawab :
”Agama yang paling baik adalah agama yang membawamu terdekat dengan Tuhan. Agama yang membuatmu menjadi orang yang lebih baik”

Untuk menutupi perasaan malu, karena jawaban yang sangat bijaksana, saya bertanya: “Apa yang membuat saya menjadi lebih baik?”
 
Beliau jawab:
“Apapun yang membuatmu lebih berwelas asih, lebih masuk akal, lebih terlepas, lebih mencintai, lebih memiliki rasa kemanusiaan, lebih bertanggung jawab, lebih etis. Agama yang melakukan semua itu terhadap mu adalah agama terbaik”.

Saya terdiam sejenak, mengagumi dan bahkan sekarang memikirkan jawabannya yang bijaksana dan tak terbantahkan:
 
”Saya tidak tertarik temanku, tentang agama mu atau apakah kamu beragama
ataupun tidak.
Apa yang penting untukku adalah tingkah lakumu di hadapan rekan, keluarga, pekerjaan, komunitas anda dan di hadapan dunia. Ingatlah, bahwa semesta adalah gema dari tindakan dan pikiran kita."
"Hukum aksi & reaksi tidak lah semata mata untuk ilmu alam. Akan tetapi juga hubungan antar manusia.
Jika saya bertindak dengan kebaikan, saya akan menerima kebaikan. Jika saya bertindak dgn kejahatan maka saya akan mendapatkan kejahatan."

"Apa yang kakek nenek ajarkan pada kita adalah murni kebenaran. Kamu akan selalu mendapatkan apa yang kamu inginkan untuk orang lain.
Menjadi bahagia bukanlah takdir. Akan tetapi adalah masalah pilihan.”

Akhirnya dia berkata :
"Berhati hatilah akan pikiranmu krn mereka akan menjadi perkataan.
Berhati hatilah pada kata katamu krn mereka akan menjadi tindakan.
Berhati hatilah pada tindakan mu krn mereka akan menjadi kebiasaan.
Jagalah Kebiasaan mu krn mereka akan membentuk karakter mu.
Jaga Karakter mu, krn akan membentuk nasib mu, & nasibmu adalah hidup mu.."

Just Me, My Self and I: [ balasan atas terima kasih itu ]

Just Me, My Self and I: [ balasan atas terima kasih itu ]: ini tentang sosok unik yang akan saya ceritakan pada kalian. tentang seseorang yang membuat saya tidak hanya berani bermimpi menembus lapis...


Hohohoh
Sangat berlebihan
Dan parahnya saya masih sok tahu, dlsb
Hahaahha
Pantaslah saya juga masih di kabupaten kelahiran sendiri

Thank for posting this

Tapi, ris..
Kenapa gak cari poto saya yang lagi terlihat lebih jenik dan keren??

Hahahaha

Semoga kita cepat bertemu dan bersua untuk saling bergelayutan dan rebutan sikat gigi lagi
Tapi
Besok besok saya kayaknya gak bakal minjemin sikat gigi lagi dah, hahaahahah