Rabu, 16 Maret 2011

maaf, ya mas, saya sudah bisa mencari makan sendiri


Saya ingin membagi pengalaman dalam mengabil gambar ini, gambar ini saya ambil di pekan pertama bulan maret 2011. Saya ambil saat saya di dalam kopayu, perjalanan menuju kampus. Kejadiannya sekitar pukul 12.45 WIB.

Awalnya saya mengira anak tersebut akan atau malah telah pentas disebuah ajang pentas seni atau lomba antar SD, namun, nampaknya saya keliru, karena beberapa kursi di depan, Nampak sepasang (yang nampaknya pasutri) juga mengenalan baju pentas.

Kopayu yang saya tumpangi saat itu sedikit penuh, namun sampai ahirnya surut juga di daerah pasar minggu, Palimanan.

Wah, pikiran iseng saya muncul nih buat nanya-nanya dan ngorek info dari dia. Saya ingin tahu siapa namanya dan ada apa dengan kostumnya. Namun, “De, abis pentas dimana?”, saya tanya. *melesat jauh dari draft pertanyaan saya begitu pula dengan pertanyaan-pertanyaan selanjutnya.

Kemudian dia menjelaskan bahwa dia berangkat dari rumah sekitar pukul 6 pagi dengan pakaian pentasnya. Saya terkaget saat dia menjelaskan bahwa yang duduk di depan sana bukanlah orang tua dia, melainkan sepupu-sepupunnya (om dan tantenya), mereka pentas di daerah Jatibarang Indramayu dari pukul 7 sampai denagn 11 pagi.

Dia berusia 10 tahun dan meninggalkan sekolah saat masih kelas 5 SD. Ibunya mendapatkan makan dengan menjadi buruh cuci baju di daerah terminal Harjamukti Cirebon. Perihal ayahnya dia hanya senyum-senyum. Dan semenjak pertanyaan mengenai ayahnya, tiap kali saya tanya (apapun) dia hanya tersenyum. *duh salah nanya.

Bukan, bukan maksud saya akan mendramatisir kondisi dia sekarang, sistem pendidkan Indonesia, atau sisitem pemerintah yang menjadikan dia begitu dan atau mengenai takdir. Bukan, bukan itu semua.

Saya tidak merasa miris denagn kondisi, katakanlah saya gak punya hati. Namun, kenapa saya harus miris? Dia yang menjalan saja happy-happy saja kok. Lha pendidikannya? *Ah urusan dia, orang tuanya dan Tuhan lah.

Saya melihat fenomena ini malah merasa kasihan dengan diri sendiri. Nah lho?. Jelas lah kasihan, dia yang masih berusia setengah dari umur saya, sudah dengan bangga menyatakan, “maaf, ya mas, saya sudah bisa mencari makan sendiri!”

Nah saya? *Ah, gampang, Mu. Tuh meja makan dekat, cari makan sendiri yah.

Bagaimana dengan Anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar