Sabtu, 28 Januari 2012

Menulis Semudah Berbicara

Namu Says:
Teman saya, Faris Azhar, pernah menulis dalam blognya: " jika membaca ibarat mendengar, maka menulis semudah kita berbicara"

Saya beberapa waktu terdiam membaca kata kata tadi, sangat rasional memang
Maka, mari menulis
Karena menulis itu semudah berbicara



Di lain hari,
Saya dan salah satu teman saya, Bani Ramdlan mengobrol dan tak sengaja menguti kalimat Faris Azhar tersebut. Namun reaksinya tidak begitu setuju
" Benar adanya kalimatmu tadi, walau kita punya dua telinga, kita lebih suka berkicau dalaripada peduli dengan mendengarkan" jelasnya.

Deg!
Nah lho? Benarkah menulis perlu perasan, macam rasa peduli ?

Entahlah, namun yang ingin saya lakukan adalah latian berbicara macam anak 12 bulan yang bosan harus terus mendengar selama lebih dari 320 hari.

Namun, boleh juga sih, mari kita buktikan bahwa menulis itu semudah kita memprosuksi kata melalui lisan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar